Monday, February 4, 2013

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA (Bagian 2)



Jika dalam postingan kemarin kita membahas seputar Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya (Bagian 1), maka selanjutnya di postingan kali ini akan dibahas lanjutan dari postingan kemarin yakni Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya (Bagian 2), beberapa hal penting dalam hal Lighting dapat anda temukan disini, untuk itu simak saja uraian lengkapnya disini.

B.     MENGENAL PERALATAN TATA CAHAYA
Dan berikut adalah beberapa contoh peralatan tata cahaya :
1. PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)
·         Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt
·         Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP 61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)
·         Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan keperluan dari acara tersebut
·         Terbuat dari aluminium
·         Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver
·         Dilengkapi dengan filter frame
·         Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut


flood
2. Flood halogen/CYC
·         Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1000 Watt
·         Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience

3. Fresnel
·         Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt
·         Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera video
Contoh Effect lights

 Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini sering dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang berkapasitas 1500 Watt dan 2000 Watt.
Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console
scanner
1. Scanners
·         Gerakan vertikal: ± 230°
·         Gerakan horisontal: ± 75°
·         Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas
moving
2. Moving lights
·         Gerakan vertikal: ± 540°
·         Gerakan horisontal: ± 267°
·         Lampu jenis ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
·         Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi iris, zoom atau frost.
·         Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang lebih luas
3. Smoke machine
smoke
  • Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek
  • Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting console, atau manual


4. Follow spot
follow
  • Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang menjadi sorotan utama, seperti MC, bintang tamu atau seseorang yang spesial dalam acara tersebut
  • Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga dengan jenis bohlam.
  • Dikendalikan secara manual


5. City Light Color/Wash
city
  • Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash
  • Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering difungsikan sebagai alternatif pengganti lampu PAR.
  • Kapasitas bohlam 2500 Watt
  • Dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console


6.Mirror ball
ball
  • Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca
  • Tidak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar
  • Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”


C.     ISTILAH-ISTILAH DALAM TATA CAHAYA
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam tata cahaya:
a.       Lampu: sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par 38, halogen, spot, follow light, focus light,  dll.
b.      Holder: dudukan lampu.
c.       Kabel: penghantar listrik.
d.      Dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya.
e.       Main Light: cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara keseluruhan.
f.       Foot Light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
g.      Wing Light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
h.      Front Light: lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.
i.        Back Light: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya ditempatkan di panggung bagian belakang.
j.        Silouet Light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop.
k.      Upper Light: lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya ditempatkan tepat di atas panggung.
l.        Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring), tang, gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar, stopcontact, jumper, dll.
m.    Seri Light: lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri. (1 channel 1 lampu)
n.      Paralel Light: lampu yang diinstalasi secara paralel (1 channel beberapa lampu).
Secara sederhana hal-hal tersebut adalah yang pada umumnya harus diketahui oleh lightingman, selanjutnya baik tidaknya tatacahaya bergantung pada pemahaman, pengalaman dan kreatifitas dari lightingman. Intinya, jika ingin menjadi ‘lightingman sejati’,  Anda harus banyak belajar dan mencoba (trial and error).

D.     FUNGSI TATA CAHAYA
Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari  gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi publik ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublim, yang lepas dari dunia keseharian atau spesifik iluminasi.
Secara khusus, tata cahaya dapat berfungsi untuk
1.      Mengadakan Pilihan Bagi Segala Hal Yang Diperlihatkan
Hal yang sangat penting bagi cahaya lampu adalah dapat berperan di atas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas. Apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang tersorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan latar belakang, dan jarak objek dan pengamatnya.
2.      Mengungkapkan Bentuk
Jika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian dari skeneri akan nampak datar atau flat, tidak menarik. Di sini tidak nampak sinar tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan monoton. Agar objek yang terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencahayaan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.
Pengungkapan bentuk pada hakikatnya disempurnakan oleh pencahayaan. Sudut datang cahaya dan arah cahaya lampu khusus, harus diramu bersama dengan hati-hati sehingga menghasilkan pencahayaan yang seimbang hingga ada pembeda antara keremangan dan bayangan. Kontras dan keanekaragaman warna juga merupakan bagian-bagian yang harus dapat dibedakan sehingga dapat memikiat perhatian penonton.
3.      Membuat Gambar Wajar
Di dalam fungsi ini, juga termasuk cahaya lampu tiruan yang menciptakan gambaran cahaya wajar yang memberi petunjuk terhadap waktu sehari-hari, waktu setempat, dan musim.
4.      Membuat Komposisi
Membuat komposisi dengan cahaya adalah sama dengan menggunakan cahaya sebagai elemen rancangan. Hal ini terkait dengan kebutuhan skeneri, objek mana yang harus disorot dengan intensitas yang rendah/tinggi hingga berkomposisi bagus, pola-pola bayangan juga harus diperhatikan.
5.      Menciptakan Suasana (Hati/Jiwa)
Dengan pengaturan cahaya diharapkan dapat menciptakan suasana termasuk adanya perasaan atau efek kejiwaan yang diciptakan oleh pemeran dengan didukung oleh cahaya.

Itulah uraian lengkap seputar Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya (Bagian 2), selanjutnya ada juga nih lanjutan dari bagian dua ini, baca saja selengkapnya di MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA (Bagian 3), didalamnya terdapat juga beberapa hal penting seputar lighting, namun di bagian ketiga ini secara khusus membahas seputar Peralatan Tata Cahaya Untuk Foto dan Video, KLIK DISINI untuk membuka Bagian 3.

0 comments:

Post a Comment

 
Theme by Yusuf Fikri