Jika dalam postingan kemarin kita membahas seputar Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya (Bagian 1), maka selanjutnya di postingan kali ini akan dibahas lanjutan dari postingan kemarin yakni Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya (Bagian 2), beberapa hal penting dalam hal Lighting dapat anda temukan disini, untuk itu simak saja uraian lengkapnya disini.
B.
MENGENAL PERALATAN TATA CAHAYA
Dan berikut adalah beberapa
contoh peralatan tata cahaya :
·
Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt
·
Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60
(very narrow spot), CP 61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)
·
Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari
posisi peletakan dan keperluan dari acara tersebut
·
Terbuat dari aluminium
·
Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver
·
Dilengkapi dengan filter frame
·
Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut
2.
Flood halogen/CYC
·
Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1000 Watt
·
Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area
audience
3.
Fresnel
·
Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000
Watt
·
Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya
dipakai untuk keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar
yang dihasilkan oleh kamera video
Contoh
Effect lights
Salah satu komponen dari peralatan
tata cahaya yang akhir-akhir ini sering dipergunakan adalah lampu efek yang
terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu scanner dan moving light. Sama seperti
peralatan tata cahaya yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di
pasaran. Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari
kapasitas 250 Watt, 575 Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang
berkapasitas 1500 Watt dan 2000 Watt.
Peralatan ini dikendalikan secara
otomatis melalui komputer atau lighting console
1.
Scanners
·
Gerakan vertikal: ± 230°
·
Gerakan horisontal: ± 75°
·
Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor
berupa cermin dan sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang
terbatas
·
Gerakan vertikal: ± 540°
·
Gerakan horisontal: ± 267°
·
Lampu jenis ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving
light wash dan moving light profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak
pada gobo
·
Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada
scanner, misal pada fungsi iris, zoom atau frost.
·
Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner
tetapi memiliki jangkauan area yang lebih luas
3. Smoke machine
|
|
|
|
4.
Follow spot
|
|
|
|
5.
City Light Color/Wash
|
|
|
|
6.Mirror ball
|
|
|
|
C.
ISTILAH-ISTILAH DALAM TATA CAHAYA
Beberapa istilah yang
sering digunakan dalam tata cahaya:
a.
Lampu: sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par
38, halogen, spot, follow light, focus light, dll.
b.
Holder: dudukan lampu.
c.
Kabel: penghantar listrik.
d.
Dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya.
e.
Main Light: cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara
keseluruhan.
f.
Foot Light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
g.
Wing Light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
h.
Front Light: lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.
i.
Back Light: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung,
biasanya ditempatkan di panggung bagian belakang.
j.
Silouet Light: lampu untuk membentuk siluet pada
backdrop.
k.
Upper Light: lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya
ditempatkan tepat di atas panggung.
l.
Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit
breaker (sekring), tang, gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter,
avometer, saklar, stopcontact, jumper, dll.
m.
Seri Light: lampu yang
diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri. (1 channel 1 lampu)
n.
Paralel Light: lampu yang
diinstalasi secara paralel (1 channel beberapa lampu).
Secara sederhana
hal-hal tersebut adalah yang pada umumnya harus diketahui oleh lightingman,
selanjutnya baik tidaknya tatacahaya bergantung pada pemahaman, pengalaman dan
kreatifitas dari lightingman. Intinya, jika ingin menjadi ‘lightingman
sejati’, Anda harus banyak belajar dan mencoba (trial and error).
D.
FUNGSI TATA CAHAYA
Secara umum, tata cahaya berfungsi
untuk membentuk situasi, menyinari gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi
demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi publik ke situasi
tertentu, yang tragis, yang sublim, yang lepas dari dunia keseharian atau
spesifik iluminasi.
Secara khusus, tata cahaya dapat
berfungsi untuk
1. Mengadakan
Pilihan Bagi Segala Hal Yang Diperlihatkan
Hal yang sangat penting bagi cahaya lampu adalah dapat
berperan di atas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak
dan jelas. Apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran
objek yang tersorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan
latar belakang, dan jarak objek dan pengamatnya.
2. Mengungkapkan
Bentuk
Jika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu
biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian dari
skeneri akan nampak datar atau flat, tidak menarik. Di sini tidak nampak sinar
tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan monoton. Agar objek yang
terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus
memiliki tinggi-rendah derajat pencahayaan yang memberikan keanekaragaman hasil
perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.
Pengungkapan bentuk pada hakikatnya disempurnakan oleh
pencahayaan. Sudut datang cahaya dan arah cahaya lampu khusus, harus diramu
bersama dengan hati-hati sehingga menghasilkan pencahayaan yang seimbang hingga
ada pembeda antara keremangan dan bayangan. Kontras dan keanekaragaman warna
juga merupakan bagian-bagian yang harus dapat dibedakan sehingga dapat memikiat
perhatian penonton.
3. Membuat Gambar
Wajar
Di dalam fungsi ini, juga termasuk cahaya lampu tiruan
yang menciptakan gambaran cahaya wajar yang memberi petunjuk terhadap waktu
sehari-hari, waktu setempat, dan musim.
4. Membuat
Komposisi
Membuat komposisi dengan cahaya adalah sama dengan
menggunakan cahaya sebagai elemen rancangan. Hal ini terkait dengan kebutuhan
skeneri, objek mana yang harus disorot dengan intensitas yang rendah/tinggi
hingga berkomposisi bagus, pola-pola bayangan juga harus diperhatikan.
5. Menciptakan
Suasana (Hati/Jiwa)
Dengan pengaturan cahaya diharapkan dapat menciptakan
suasana termasuk adanya perasaan atau efek kejiwaan yang diciptakan oleh
pemeran dengan didukung oleh cahaya.
Itulah uraian lengkap seputar Memahami
Penggunaan Peralatan Tata Cahaya (Bagian
2), selanjutnya ada juga nih lanjutan dari bagian dua ini, baca saja
selengkapnya di MEMAHAMI
PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA (Bagian 3), didalamnya terdapat juga beberapa hal penting
seputar lighting, namun di bagian ketiga ini secara khusus membahas seputar Peralatan Tata Cahaya Untuk Foto dan Video,
KLIK DISINI untuk membuka Bagian 3.
0 comments:
Post a Comment