Dua postingan kemarin telah
kita bahas mengenai Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya pada Bagian 1 dan Bagian 2. Pada Bagian 1 dibahas tentang Mengenal Apa itu Lighting
(Pencahayaan) dan macam-macamnya, sedangkan pada bagian dua membahas seputar
Peralatan, Istilah-istilah, serta Fungsi dari Tata Cahaya (Lighting). Berbeda
dengan postingan Bagian 1 dan Bagian 2, bagian 3 ini secara khusus membahas
seputar Peralatan Tata Cahaya Untuk Foto dan Video. Lebih lengkapnya baca
uraian berikut.
E. PERALATAN
TATA CAHAYA UNTUK FOTO DAN VIDEO
Di bawah ini beberapa peralatan dan perlengkapan studio foto atau
video, diantaranya :
1. Ruang Studio
Luas ukuran minimal dari
studio foto tergantung dari jenis foto apa yang akan dihasilkan, jika hanya Pas
foto tentu saja tidak memerlukan ruang studio yang luas seperti pada foo
keluarga aau grup yang memerlukan ruangan yang besar. Jadi tidak ada ukuran
maksimal atau minimal dari studio tersebut.
Pada tahap awal studio dapat
berukuran 3 x 4 m atau 4 x 6 m pertimbangannya menyangkut perlengkapan yang
harus disimpan seperti kamera, lampu background dan lain-lain.
2. Kamera dan Lensa
Ada tiga jenis kamera saat
melakukan pemotretan di studio, yaitu kamera format kecil yg biasa disebut
kamera 35mm, kamera medium format dan kamera format besar. Setiap kamera
memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pemotretan portrait, biasanya
digunakan kamera format medium, sedangkan pemotretan still life memakai kamera
format besar. Akan tetapi bukan berarti kamera format kecil atau kamera 35mm
tidak dapat digunakan untuk pemotretan studio. Saat ini sudah banyak studio
foto yang memakai kamera dengan format 35mm untuk pemotretan portrait di
studio.
3. Cable Release
Fungsi dari alat ini adalah sebagai
pengganti tombol pelepas rana. Alat ini akan memudahkan fotografer ketika
menekan tombol pelepas rana sehingga mengurangi risiko bergoyangnya kamera
(shake) terutama pade pemotretan dengan kecepatan rana rendah atau bulb.
4. Electronic Flash Head
Electronic Flash Head atau
lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan gas seketika dan memproduksi
cahaya berdurasi singkat.
5. Kabel Sinkronisasi
Kabel ini berfungsi sebagai
pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel ini menghubungkan kamera dengan
lampu studio.
6. Triger dan receiver
Alat ini dipasang di kamera dan lampu studio
agar lampu studio bias menyala saat tombol rana kamera ditekan, pemasangan alat
ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa bergerak tanpa direpotkan oleh
kabel sinkronisasi yang terpasang dikamera.
7. Alat
Pengukur Cahaya/Flash Meter / Light meter
Alat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh
lampu studio dan digunakan untuk menentukan bukaan diafragma yang seharusnya di
pakai dikamera, Sebelum menggunakan alat ini dilakukan penyetelan kecepatan
rana dan iso yang digunakan
8. Alat pengukur Suhu warna / Color Meter
Untuk mengetahui suhu
warna/white balance yang tepat dari sumber cahaya yang digunakan pada saat
pemotretan berlangsung digunakan alat pengukur suhu warna atau color meter.
Alat ini menginformasikan mengenai tinggi rendahnya suhu warna sehingga bias
didapat nilai dari white balance yang akan disetting di kamera atau penggunaan
filter warna yang tepat untuk kamera.
Suhu warna atau white balance
dari lampu studio yang masih baru biasanya berkisar 5500 Kelvin atau lebih
sehingga hasil yang didapat menjadi kebiru-biruan dan seiring dengan pemakaian
dari lampu flash studio tersebut suhu warna berangsur-angsur turun hingga bisa
mencapai 4300 Kelvin dan menjadi kekuning-kuningan. Dengan alat pengukur suhu
warna tersebut maka akan bisa didapat suhu warna yang tepat.
9. Standar Reflektor
Biasanya setiap pembelian
lampu flash studio dillengkapi dengan standar reflector yang menghasilkan
cahaya yang langsung dan keras.
10. Reflektor
Reflektor digunakan untuk
memberikan cahaya tambahan yang merupakan pantulan dari cahaya utama, reflector
dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu putih, perak dan emas dimana masing-masing
warna mempunyai karakter dari pentulannya tersebut.
11. Payung Studio
Payung Studio digunakan untuk menghasilkan efek
bayangan yang lebih halus serta pancaran cahaya yang lebih luas di bandingkan
dengan standar reflector. Alat ini sangat efektif digunakan pada pemotretan
yang membutuhkan cakupan area cahaya yang luas, namun dibanding dengan standar
reflector pancaran cahaya dari payung ini lebih sulit di arahkan.
12. Softbox
Softbox digunakan untuk menghasilkan efek cahaya
yang lebih halus lagi dibandingkan dengan payung, cahaya yang dihasilkan lebih
terarah karena cakupan cahaya yang dihasilkan softbox lebih terbatas, ukuran
softbox juga mempengaruhi hasil yang didapat, semakin besar ukuran softbox akan
semakin lembut cahaya yang dihasilkan. Softbox dapat menghasilkan efek bayangan
persegi pada mata model.
13. Octo Dome
Octo Dome sama seperti Softbox menghasilkan efek
cahaya yang lebih halus dan cahaya yang terarah, selain itu octodome
menghasilkan efek bayangan segi delapan pada pupil mata model.
14. Snoot
Snoot digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke
bagian tertentu saja agar mendapatkan efek spot, Alat ini biasanya digunakan di
diatas dan dibelakang objek untuk menyinari rambut sehingga objek terpisah
dengan latar belakang. misalnya untuk Hairlight.
0 comments:
Post a Comment